SUBHANALLAH, 3 JENAZAH UTUH SETELAH TERPENDAM 50 TAHUN LAMANYA
Kisah nyata yang di ceritakan oleh KH Yazid Ramli kepada Al Allamah Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.
KH Yazid Ramli adalah seorang kyai yang tinggal satu kecamatan di bukit duri namun beliau mengajar Al quran di parung-Bogor.
Suatu ketika KH Yazid Ramli datang silaturrahmi kepada Habib Ali bin ABdurrahman Assegggaf Bukit duri lalu menceritakan kisah nyata yang dialaminya sendiri kepada Alhabib Ali.
Ya Habib : suatu hari jamaah mushollah daerah parung meminta ana (KH Yazid Ramli) untuk datang pagi-pagi sekali ke musholla , masyarakat parung sangat antusias dan semangat sekali kepada Ilmu Al qur`an namun mereka kehidupannya sangatlah miskin dan faqir.
Ketika pagi-pagi sudah tiba disana ada sekumpulan masyarakat parung yang meminta sedekah kepada masyarakat yang melintasi muholla untuk pembangunan masjid, jadi mushollah tersebut akan berubah fungsi menjadi masjid.
Ada seorang warga KH yazid Ramli biasa memanggilnya Bang Haji, bertanya kepada KH yazid , Ya ustadz tumben pagi-pagi sekali sudah tiba di musholla ini? na`am masyarakat sini meminta saya untuk datang pagi.
pak Kyai untuk apakah masyarakat meminta-minta uang dari para pengendara yang lewat? katakan kepada masyarakat ,biar saya saja yang tanggung seluruh pembangunan masjid, hentikan meminta-mintanya..subhanallah..
Setelah di khabarkan maka masyarakat sekitar segera menghentikan kegiatannnya sudah ada yang menanggung seluruh biaya pembangunan masjid..berita dalam sekejap cepet menyebar di tengah-tengah masyarakat.
beberapa waktu kemudian, ada berita yang kurang enak, bahwa rencana pembangunan masjid di batalkan karena di samping mushollah ada 3 kuburan.
Setelah di cari tahu siapa ke tiga kuburan tersebut maka di carilah ahli warisnya dan ketemulah ahli warisnya masing-masing dan di jelaskan di mushollah ini akan di bangun sebuah masjid yang mana membutuhkan tempat yang luas ,apakah masing-masing dari kalian ridho bila ketiga makan ini di pindahkan? Kesemua ahli warisnya ridho dan sepakat untuk memindahkan ke tiga makam tersebut
Makam pertama adalah seorang yang 50 tahun yang lalu adalah guru yang mengajar alquran di mushollah tersebut, ketika di gali subhanallah..kain kafannya masih utuh dan jasadnya pun utuh
Makam ke dua adalah istri dari si guru mengaji yang dalam kesehariannya selalu membantu menyiapkan segala keperluan suaminya di dalam mengajar mengaji..dan lagi- lagi subhanallah, kain kafannyapun masih utuh dan jasadnyapun utuh padahal meninggalnyapun tidak berbeda lama dengan sang suami kira kira di bawah 50 tahunan.
Lalu ke makam ke 3 siapakah ia? mulailah di gali makam tersebut..dan subhanallah kain kafannyapun ternyata masih utuh pula, dan meninggalnyapun tidak berbeda lama dengan meninggalnya si istri guru mengaji.
Masyarakat mengenalinya sebagai mantan jawara yang bertobat sebab si guru mengaji ,dan berkhidmat serta membantu si guru mengaji dalam mengajarkan Al quran kepada masyarakat, bila yang hadir banyak, maka si pembantu guru ngaji tersebut membantu guru ngajinya,
Subhanallah
Allah ingin menunjukkan kepada segenap hambanya bahwa seorang yang mengajarkan alquran, orang yang membantu di dalam mengajarkan Al quran kelihatan sangat remeh temeh di sisi manusia namun sangat mulia di sisi Allah subhanallahu wata`ala
Wallahu`alam
Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa ‘ala Jasadihi filajsad, wa alaa Qabrihi filqubuur”
Artinya
(wahai Allah limpahkan shalawat pada Ruh Sayyidina Muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di alam Jasad, dan pada kuburnya di alam kubur
dan jangan Lupa membaca Al-qur’an, jangan lewatkan seharipun tanpa membaca Al-qur’an jadikan bacaan yg paling anda senangi, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta Alqur’an, dengan memahamainya atau tidak dg memahaminya..
Kisah nyata yang di ceritakan oleh KH Yazid Ramli kepada Al Allamah Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.
KH Yazid Ramli adalah seorang kyai yang tinggal satu kecamatan di bukit duri namun beliau mengajar Al quran di parung-Bogor.
Suatu ketika KH Yazid Ramli datang silaturrahmi kepada Habib Ali bin ABdurrahman Assegggaf Bukit duri lalu menceritakan kisah nyata yang dialaminya sendiri kepada Alhabib Ali.
Ya Habib : suatu hari jamaah mushollah daerah parung meminta ana (KH Yazid Ramli) untuk datang pagi-pagi sekali ke musholla , masyarakat parung sangat antusias dan semangat sekali kepada Ilmu Al qur`an namun mereka kehidupannya sangatlah miskin dan faqir.
Ketika pagi-pagi sudah tiba disana ada sekumpulan masyarakat parung yang meminta sedekah kepada masyarakat yang melintasi muholla untuk pembangunan masjid, jadi mushollah tersebut akan berubah fungsi menjadi masjid.
Ada seorang warga KH yazid Ramli biasa memanggilnya Bang Haji, bertanya kepada KH yazid , Ya ustadz tumben pagi-pagi sekali sudah tiba di musholla ini? na`am masyarakat sini meminta saya untuk datang pagi.
pak Kyai untuk apakah masyarakat meminta-minta uang dari para pengendara yang lewat? katakan kepada masyarakat ,biar saya saja yang tanggung seluruh pembangunan masjid, hentikan meminta-mintanya..subhanallah..
Setelah di khabarkan maka masyarakat sekitar segera menghentikan kegiatannnya sudah ada yang menanggung seluruh biaya pembangunan masjid..berita dalam sekejap cepet menyebar di tengah-tengah masyarakat.
beberapa waktu kemudian, ada berita yang kurang enak, bahwa rencana pembangunan masjid di batalkan karena di samping mushollah ada 3 kuburan.
Setelah di cari tahu siapa ke tiga kuburan tersebut maka di carilah ahli warisnya dan ketemulah ahli warisnya masing-masing dan di jelaskan di mushollah ini akan di bangun sebuah masjid yang mana membutuhkan tempat yang luas ,apakah masing-masing dari kalian ridho bila ketiga makan ini di pindahkan? Kesemua ahli warisnya ridho dan sepakat untuk memindahkan ke tiga makam tersebut
Makam pertama adalah seorang yang 50 tahun yang lalu adalah guru yang mengajar alquran di mushollah tersebut, ketika di gali subhanallah..kain kafannya masih utuh dan jasadnya pun utuh
Makam ke dua adalah istri dari si guru mengaji yang dalam kesehariannya selalu membantu menyiapkan segala keperluan suaminya di dalam mengajar mengaji..dan lagi- lagi subhanallah, kain kafannyapun masih utuh dan jasadnyapun utuh padahal meninggalnyapun tidak berbeda lama dengan sang suami kira kira di bawah 50 tahunan.
Lalu ke makam ke 3 siapakah ia? mulailah di gali makam tersebut..dan subhanallah kain kafannyapun ternyata masih utuh pula, dan meninggalnyapun tidak berbeda lama dengan meninggalnya si istri guru mengaji.
Masyarakat mengenalinya sebagai mantan jawara yang bertobat sebab si guru mengaji ,dan berkhidmat serta membantu si guru mengaji dalam mengajarkan Al quran kepada masyarakat, bila yang hadir banyak, maka si pembantu guru ngaji tersebut membantu guru ngajinya,
Subhanallah
Allah ingin menunjukkan kepada segenap hambanya bahwa seorang yang mengajarkan alquran, orang yang membantu di dalam mengajarkan Al quran kelihatan sangat remeh temeh di sisi manusia namun sangat mulia di sisi Allah subhanallahu wata`ala
Wallahu`alam
Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa ‘ala Jasadihi filajsad, wa alaa Qabrihi filqubuur”
Artinya
(wahai Allah limpahkan shalawat pada Ruh Sayyidina Muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di alam Jasad, dan pada kuburnya di alam kubur
dan jangan Lupa membaca Al-qur’an, jangan lewatkan seharipun tanpa membaca Al-qur’an jadikan bacaan yg paling anda senangi, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta Alqur’an, dengan memahamainya atau tidak dg memahaminya..
No comments:
Post a Comment